Senin, 09 Maret 2015

INSEMINASI BUATAN (IB) PADA TERNAK SAPI DI KTTS. BERKAH JAYA




Si kecil PO yang baru lahir

Pembangunan sub sektor peternakan sebagai bagian dari pembangunan nasional mendapat perhatian cukup besar dari pemerintah, dalam hal ini melalui Disnas Peternakan Kabupaten Brebes, diutamakan untuk memenuhi kebutuhan pangan dan gizi melalui usaha pembangunan ternak sapi potong, hal ini untuk mencukupi kebutuhan protein hewani khususnya daging. Untuk mencapai tujuan tersebut akan ditempuh usaha pembangunan dan penerapan teknologi tepat guna :

1- Meningkatkan jumlah maupun mutu ternak
2- Pemeliharaan kesehatan,
3- Penyuluhan,
4- Pembinaan serta penyediaan sarana prasarana,
5- Pemanfaatan limbah peternakan.

Salah satu yang dapat ditempuh untuk meningkatkan produksi daging dan anak sapi atau pedet adalah dengan meningkatkan jumlah pemilikan sapi potong dan mutu genetik ternak. Hal ini dapat dilaksanakan dengan menerapkan Inseminasi Buatan  pada sapi potong, karena semen yang digunakan terhadap IB berasal dari sapi jantan yang genetiknya baik dan angka Service Per Conception yang rata-rata lebih kecil dibandingkan dengan kawin alam.
IB merupakan suatu bentuk bioteknologi reproduksi dalam upaya meningkatkan produksi dan produktivitas ternak sapi potong dengan sasaran akhir peningkatan pendapatan petani peternak. Dengan demikian IB perlu ditingkatkan melalui upaya-upaya yang intensif, kontiniyu dan berkesinambungan dengan penekanan pada aspek peningkatan mutu dan perluasan jangkauan pelayanan IB dalam bentuk satuan pelayanan inseminasi buatan (SPIB) dengan mewujudkan pelayanan IB yang prima dan memasyarakat.

PENGERTIAN INSEMINASI BUATAN

Simmental & limousine hasil IB

Inseminasi Buatan (IB) adalah pemasukan atau penyampaian semen ke dalam saluran kelamin betina dengan menggunakan alat-alat buatan manusia, jadi bukan secara alam. Dalam praktek prosedur IB tidak hanya meliputi deposisi atau penyampaian semen ke dalam saluran kelamin betina, tetapi juga tak lain mencakup seleksi dan pemeliharaan pejantan, penampungan, penilaian, pengenceran, penyimpanan atau pengangkutan semen, Inseminasi, pencatatan dan juga penentuan hasil inseminasi pada hewan betina, bimbingan dan penyuluhan pada ternak .

Manfaat Inseminasi Buatan
Efisiensi waktu, dimana untuk mengawinkan sapi peternak   tidak perlu lagi mencari sapi pejantan (bull), mereka cukup menghubungi inseminator di daerah mereka dan menentukan jenis bibit (semen) yang mereka inginkan.
Efisiensi biaya, dengan adanya inseminasi buatan  peternak tidak  perlu lagi memelihara pejantan  sapi, sehingga biaya pemeliharaan hanya dikeluarkan untuk indukan saja.
Memperbaiki kualitas sapi, dengan adanya inseminasi  buatan sapi lokal sekalipun dapat menghasilkan anak  sapi unggul seperti Simmental, limousine dan  charolise.

Deteksi Birahi
Deteksi birahi  adalah salah satu faktor yang sangat menetukan sukses atau tidaknya program IB pada ternak. Menurut hasil penelitian dinyatakan bahwa reproduksi yang baik ditunjukkan terdeteksi atau tidaknya sapi tersebut pada waktu birahi

Tanda – Tanda  Birahi
-   Pada tahap awal sapi betina membaui sapi lainnya
-   Berusaha menaiki sapi lainnya tetapi belum mau untuk dinaiki
-   Vulva mulai membesar dan Bengkak, Merah, dan Hangat
-   Sering urinasi
-   Sapi betina akan diam apabila dinaiki sapi lainnya
-   Lebih sering melenguh
-   Nafsu makan menurun
-   Terdapat lendir pada bagian vulva

Siklus Birahi
Pada sapi yang tidak bunting, Satu siklus birahi yang normal terjadi setiap 18 – 24 hari dengan rata-rata 21 hari.

Senin, 10 November 2014

Cara Membuat Pakan Fermentasi Gedebog Batang Pohon Pisang



Pembuatan pakan fermentasi gedebok batang pohon pisang dengan menggunakan Mikrobater MA 11, Sebagian kita mungkin belum pernah melihat sapi yang diberi pakan  gedebog pisang.  pertama kali melihat saya juga agak heran. Yang menjadi pertanyaan saya adalah apakah gizi dan nutrisinya juga ada dan mencukupi?
Begitulah pakan fermentasi, Pakan dengan kualitas yang rendah sekalipun seperti jerami kering, rerumputan kering, asalkan itu serat dan tidak beracun, dapat digunakan menjadi pakan yang berkualitas tinggi. Sehingga pakan-pakan yang pada musim kemarau sulit didapat menjadi mudah dibuat. Artinya kesetabilan dalam memperoleh pakan alternatif dan berkualitas yang selama ini jadi kendala akan teratasi dengan memanfaatkan pembuatan pakan fermentasi.




Cara membuat Pakan Fermentasi  dari Gedebog Batang Pisang untuk Pakan Ternak Sapi.
  1. Lakukan pencacahan pada gedebok / batang pisang 2-3 cm x 5-7 cm
  2. Larutkan molase (tetes tebu) dan MA 11 dalam sebuah wadah berisi air. Diamkan larutan  minimal 25  menit.
  3. Gedebok pohon pisang yang sudah dicacah dicampur dengan bekatul/dedak secukupnya. Jika ada, campurkan ampas tahu, atau tepung jagung.
  4. Dengan rata siramkan, atau semprotkan larutan pada nomor 2 di atas secara merata ke cacahan debog pisang, Aduk hingga merata, Jika sudah dicampur merata, masukkan ke dalam drum plastik. Jika tidak ada bisa gunakan wadah plastik bening, lalu tutup dengan terpal/plastik tujuannya agar kedap udara, diamkan  selama minimal 24 jam di tempat yang teduh. 
  5. Pakan fermentasi 24 jam siap untuk diberikan pada Sapi  setiap pagi dan

Senin, 15 September 2014

Analisa Usaha Budidaya dan Penggemukan Sapi




Analisis usaha merupakan sebuah cara untuk mengetahui tingkat kelayakan suatu jenis usaha yang akan kita lakukan, menilai kelangsungan usaha, stabilitas, profitabilitas dari suatu usaha, sub usaha atapun proyek. Tindakan ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa tinggikah tingkat keuntungan yang dihasilkan dan berapa lamakah waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan biaya investasi maupun titik impasnya. Dengan mengetahui hal tersebut diatas, berbagai macam tindakan antisipasi dalam rangka untuk memperbaiki dan meningkatkan keuntungan juga dapat dilakukan apabila kita melakukan tindakan analisa usaha ini.
KONSEP USAHA BUDIDAYA /PENGGEMUKAN SAPI
Konsep usaha dalam budidaya dan penggemukan sapi  ini dilakukan dalam skup kelompok, dimana pengelolaan kegiatan usaha dilakukan oleh kelompok itu sendiri dengan diawasi dan di manage oleh pengurus kelompok, mulai dari pemberian pakan, pemeliharaan dan pengolahan limbah ternak.
Pola pembagian hasil dalam budidaya sapi dilakukan dengan istilah ( Mamaro), sebagai contoh bila seorang petani menernak 4 ekor sapi betina, dan sudah melahirkan akak masing-masing satu ekor, maka 2 ekor akan menjadi hak petani pemelihara dan 2 ekornya akan di berikan kepada kelompok. Sedangkan untuk penggemukan sapi  yakni dengan pola bagi hasil 60% : 40% dimana dari Keuntungan bersih 60% adalah hak petani sebagai pengelola dan 40% akan menjadi hak kelompok sebagai pemilik modal.
Berikut ini adalah beberapa poin yang harus dapat dihitung dan diketahui secara pasti, yaitu :
1. ANALISIS LABA/RUGI
Dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui besarnya keuntungan atau kerugian dari usaha pembibitan dan pengemukan sapi  yang akan dikelola. Pada dasarnya, sebuah usaha dinyatakan untung apabila nilai penerimaan lebih besar daripada total pengeluaran.

Rumus : Laba/Rugi = Penerimaan – Total Biaya ( Tetap + Variabel )

2. REVENUE COST RATIO (R/C)
Dilakukan dengan tujuan untuk melihat keuntungan relatif dalam sebuah usaha budidaya dan penggemukan yang diperoleh dalam tahun terhadap biaya yang dikeluarkan dalam kegiatan usaha  tersebut. Pada dasarnya, sebuah usaha dikatakan layak apabila nilai R/C lebih besar daripada 1 dikarenakan hal ini menggambarkan semakin tinggi nilai R/Cnya maka tingkat keuntungan suatu usaha juga akan semakin tinggi.

Rumus : R / C = Penerimaan : Total Biaya ( Tetap + Variabel )

3. PAYBACK PERIOD (PP)
Dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan semua biaya investai yang telah dikeluarkan untuk sebuah usaha budidaya dan penggemukan sapi.

Rumus : PP = ( Total Investasi x 1 tahun ) : Keuntungan

4. BREAK EVENT POINT (BEP)
Dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui berapa batas nilai produksi atau besarnya volume produksi sebuah usaha budidaya dan penggemukan sapi untuk mencapai titik tidak untung maupun tidak rugi ( impas ). Pada dasarnya, sebuah usaha dinyatakan layak apabila nilai BEP produksi lebih besar daripada jumlah unit yang sedang diproduksi saat itu atau BEP harganya lebih kecil daripada harga yang sedang berlaku saat itu.

Rumus : BEP Produksi = Total Biaya : Total Produksi, atau BEP Harga = Total Biaya : Harga Penjualan

Demikian analisa yang kami rangkum dari berbagai sumber dan hasil pelatihan yang telah kami ikuti melalui DINAS PETERNAKAN KABUPATEN BREBES

Dengan semangat kebersamaan untuk membangun masa depan kelompok yang lebih baik

 Semangat kebersamaan

Saat menerima kunjungan Dekan Fakultas Peternakan UNSWAGATI Cirebon
Suasana di kandang komunal

Papan Nama Kelompok


Rabu, 18 Januari 2012

Pengerjaan kandang sapi capai 75 %

                                  Tanpak lokasi kandang sapi dari timur
                  Tinggal pemasangan atap yang rencananya dari bahan asbes
                             Panorama dari sebelah utara areal pesawahan
                       Pak Cahyono sedang mengerjakan pembuatan kokopan
Alhamdulillah sampai hari ini pengerjaan pembuatan kandang sapi sudah sampai 75 %, tinggal pemasangan atap asbes , pengerjaan perapihan kandang dan sarana jalan lingkar timur kandang sapi. Selanjutnya rencana ( ngadegeun ) insya Allah akan dilaksanakan sesuai rencana yang disepakati anggota kelompok tani ternak sapi yaitu pada hari Jum'at pagi tgl 20 Januari 2012.
Dan seperti biasanya adat di desa kami malam harinya diadakan selamatan yang dikenal dengan istilah "  lek-lekan " ,sebagai wujud syukur atas pengerjaan kandang sapi sekaligus sebagai sarana berkumpul untuk berurun rembug ,evaluasi terhadap kegiatan pengerjaan kandang sapi.

Rabu, 04 Januari 2012

Gotong-royong membangun kandang sapi

Rabu, 4 Januari 2012 dimulai pembangunan kandang sapi baru di kawasan balong utara desa Kradenan, Kelompok Tani Ternak Berkah Jaya memulai untuk membangun kandang sapi yang  berukuran 7 m x 14 m di lahan seluas 10 x 18 meter persegi ,tepat di sebelah barat hutan jati desa.




diperkirakan pengerjaan akan memakan waktu kurang lebih 21 hari, demikian ungkap Bpk. M. Iqbal Ramadhan sebagai sekretaris Kelompok Tani Ternak Berkah Jaya.

Senin, 26 Desember 2011

Allhamdulillah Bantuan Sosial Ternak Sapi sudah kami terima




Senin pagi tanggal 26 Desember 2011 jam 07. 30 wib sinar mentari pagi terasa hangat nenyinari Desa Kradenan Kecamatan Kersana Kabupaten Brebes. Sebagian warga desa berkumpul di kawasan ternak Desa Kradenan yang langsung pula di saksikan oleh Bpk. Rudin sebagai kepala desa Kradenan untuk menyaksikan kedatangan bantuan sosial ternak sapi yang di berikan kepada  kelompok tani ternak sapi Berkah Jaya. Bantuan ternak sapi yang telah lama kami tunggu-tunggu akhirnya tiba di Desa kami. Begitu antusias terlihat pancaran kegembiraan dari para petani peternak penerima bantuan tersebut ketika melihat mobil truk mitsubishi yang mengangkut ternak sapi tiba di desa kami. “Syukur Alhamdulillah, bantuan ternak sapi yang telah kita tunggu-tunggu akhirnya datang juga”. ujar Bpk. Kuswanto, ketua kelompok tani ternak Berkah Jaya sebagai kelompok tani penerima bantuan.
Bantuan sapi PO yang terdiri dari 14 ekor sapi betina induk dan 1 ekor sapi jantan  ekor untuk dipelihara dan selanjutnya dikembangkan biakkan.

Pak Aris sebagai salah satu anggota kelompok ternak sedang memeriksa sapi peliharaannya

 Kepala Desa Bpk. Rudin sedang mengecek sapi bantuan yang baru tiba